Selamat Datang di Blog SMP Purnama 1 Semarang (Terakreditasi B / Ujian Mandiri) | Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Jum'at, 11 April 2025

Fungsi Hati Pada Manusia



Hati adalah salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam tubuh dan juga dalam sistem pencernaan manusia dan sebagai alat ekskresi.
Hati merupakan sebuah organ yang memiliki warna merah kecoklatan yang berada di sisi kanan perut. Warna hati yang berwarna merah kecoklatan dikarenakan proses pengangkutan darah dalam jumlah yang besar selama terus menerus.

Inilah beberapa fungsi hati manusia dengan peran sebagai kelenjar :
  1.        Membuat atau menghasilkan empedu
  2.        Menghasilkan asam amino
  3.        Menghasilkan Protein C dan Protein S
  4.        Menghasilkan kalsidiol
  5.        Menghasilkan enzim arginase
  6.        Menghasilkan albumin
  7.        Menghasilkan trombopoietin
  8.        Menghasilkan angiotebsinogen
  9.        Menghasilkan anti trombin
Dan ini merupakan fungsi hati manusia secara umum :
  1.       Melakukan penyaringan dan menetralkan racun yang ada di dalam darah
  2.       Membuat zat yang tidak baik untuk tubuh melalui proses ekskresi, seperti zat bilirubin
  3.       Mengubah glukosa menjadi glikogen dan kemudian menyimpannya
  4.       Mengubah dan menyimpan zat makanan hasil dari proses absorbsi di dalam usus
  5.       Menghasilkan protein plasma
  6.       Mengatur proses sirkulasi hormon
  7.       Membunuh mikroorganisme
  8.       Menjaga suhu tubuh dengan cara menaikan suhu darah yang melaluinya
  9.       Mengatur komposisi dalam darah (gula, protein, lemak dll)
  10.       Menyimpan vitamin b12 dan mineral serta beberapa vitamin larut lemak
  11.     Membuat urea yang adalah hasil dari pemrosesan asam amino dan mengeluarkannya dalam bentuk urin
  12.      Menghasilkan fibrinogen dan protrombin yang berguna untuk mencegah terjadinya penggumpalan dalam darah
Hati memiliki banyak fungsi dan kegunaan dalam sistem pencernaan dan ekskresi. hati atau biasa juga disebut sebagai liver bekerja tanpa henti selama 24 jam oleh karena itu fungsi hati pada manusia ini sangatlah vital sekali. Bahkan hingga kini belum ada peralatan atau organ buatan yang bisa menggantikan fungsi dari hati. Berbeda dengan jantung, yang saat ini sudah ada peralatan khusus yang bisa menunjang kerja jantung.
Meski begitu, para ilmuwan masih terus mencoba dan melakukan riset untuk membuat terobosan atau peralatan yang bisa membantu pasien dengan penyakit gagal hati.

Reff : http://pengayaan.com/


Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritsu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, berdasarkan tim PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.
Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).
Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu di kapal USS Missouri. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.
Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.
Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.
Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta BPUPKI Dalam perjalanan sejarah menuju kemerdekaan Indonesia, dr. Radjiman adalah satu-satunya orang yang terlibat secara akif dalam kancah perjuangan berbangsa dimulai dari munculnya Boedi Utomo sampai pembentukan BPUPKI. Manuvernya di saat memimpin Budi Utomo yang mengusulkan pembentukan milisi rakyat disetiap daerah di Indonesia (kesadaran memiliki tentara rakyat) dijawab Belanda dengan kompensasi membentuk Volksraad dan dr. Radjiman masuk di dalamnya sebagai wakil dari Boedi Utomo.
Pada sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, ia mengajukan pertanyaan “apa dasar negara Indonesia jika kelak merdeka?” Pertanyaan ini dijawab oleh Bung Karno dengan Pancasila. Jawaban dan uraian Bung Karno tentang Pancasila sebagai dasar negara Indonesia ini kemudian ditulis oleh Radjiman selaku ketua BPUPKI dalam sebuah pengantar penerbitan buku Pancasila yang pertama tahun 1948 di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi. Terbongkarnya dokumen yang berada di Desa Dirgo, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi ini menjadi temuan baru dalam sejarah Indonesia yang memaparkan kembali fakta bahwa Soekarno adalah Bapak Bangsa pencetus Pancasila.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 ia membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Saigon dan Da Lat untuk menemui pimpinan tentara Jepang untuk Asia Timur Raya terkait dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki yang menyebabkan Jepang berencana menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, yang akan menciptakan kekosongan kekuasaan di Indonesia.

Refference : https://id.wikipedia.org/

Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia

Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, demikian dikatakan oleh Alm. Panglima Besar Jenderal Soedirman. Tiap tahun kita memperingati hari kemerdekaan demi mengingat jasa-jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
Dalam memperingati hari kemerdekaan, SMP Purnama 1 Semarang mengadakan lomba. Lomba tersebut cukup meriah dan diikuti oleh seluruh tingkatan siswa.







Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia

Medical Check Up Siswa Siswi SMP Purnama 1 Semarang

Beberapa waktu yang lalu SMP Purnama 1 Semarang mengadakan kegiatan medical check up bagi siswa siswi. Kegiatan tersebut merupakan kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS).






Medical Check Up Siswa Siswi SMP Purnama 1 Semarang

Daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi DI Yogyakarta



Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I. Yogyakarta) adalah salah satu provinsi di Indonesia dan merupakan hasil peleburan dari Negara Kesultanan Yogyakarta (Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) dan Negara Kadipaten Paku Alaman yang bergabung di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gubernur D.I. Yogyakarta saat ini dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur dijabat oleh Sri Paku Alam X. Provinsi Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta ini didirikan berdasarkan Dasar Hukum UU No. 3 tahun 1950 dan UU No. 13 tahun 2012. Tanggal 4 Maret 1950 yaitu tanggal diundangkannya UU No. 3 tahun 1950 ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Provinsi D.I. Yogyakarta.


Secara geografis, Provinsi DI Yogyakarta yang terletak di Tengah-Selatan Pulau Jawa ini berada di 8° 30′ – 7° 20′ Lintang Selatan, dan 109° 40′ – 111° 0′ Bujur Timur. Provinsi D.I. Yogyakarta berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah Barat, Utara dan Timur sedangkan di Selatan Provinsi D.I. Yogyakarta adalah Samudera Hindia.
Provinsi D.I. Yogyakarta merupakan provinsi terkecil kedua setelah DKI Jakarta. Luas wilayah Provinsi D.I. Yogyakarta adalah 3.133,15  Km² dengan jumlah penduduk sebanyak 3.542.078 Jiwa. Ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Kota Yogyakarta.
Seperti Provinsi-provinsi lainnya yang berada di Pulau Jawa, Provinsi DI Yogyakarta juga berada di zona waktu Indonesia Barat. Zona Waktu Indonesia Barat ini sama dengan Waktu Internasional GMT +7 atau UTC +7.
Secara Administratif, Provinsi D.I. Yogyakarta yang biasa disingkat dengan DIY ini terdiri dari 4 Kabupaten dan 1 Kota. Berikut ini adalah daftar 4 Kabupaten dan 1 Kota di Provinsi DI Yogyakarta beserta Luas wilayah dan Ibukotanya.
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Luas Wilayah
1
Kabupaten Bantul
Bantul
508,13 km2
2
Kabupaten Gunungkidul
Wonosari
1.431,42 km2
3
Kabupaten Kulon Progo
Wates
586,28 km2
4
Kabupaten Sleman
Sleman
574,82 km2
5
Kota Yogyakarta
Yogyakarta
32,5 km2


Refference :
www.kemendagri.go.id dalam www.ilmupengetahuan.com